Rabu, 30 Maret 2016

Materi Bahasa Indonesia tentang Pidato

Materi Tentang Pidato

Pengantar

Teori merupakan sarana/ cara/ pedoman kita dalam melakukan sesuatu (praktek). Praktek yang dijalani tidak terlepas dari apa yang telah dituliskan sebelumnyal. Sebagai manusia yang terencana, kita tidak bisa mengabaikan setiap teori yang ada, karena pada intinya, hidup tanpa pedoman itu kosong. Begitupun dalam berbahasa, sebelum melangkah pada hakekat berbahasa yang baik dan benar, kita dituntut untuk memahami konsep yang terbentuk, apapun itu, selama itu berhubungan dan memandu, tak ada salahnya untuk belajar dan memahami lebih dalam. Salah satu praktek yang memerlukan teori dalam berbahasa adalah pidato. Pidato adalah berbicara. Singkatnya kita artikan demikian. Namun apakah hanya berbicara saja ? tentu tidak ada kaidah/ tata aturannya. Berikut ini materi mengenai pidato yang telah dirangkum dari berbagai sumber. (Adapun penulisan artikel ini tidak terlepas dari pembelajaran pidato yang dilaksanakan disekolah oleh guru bahasa Indonesia kami, yaitu Drs. Agus Hermawan, M. Pd. )

A. Pengertian

Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum dengan menggunakan susunan kata yang baik, bertujuan untuk menyampaikan perasaan/ isi hati/ pendapat/ gagasan/ pengalaman/ pengetahuan/ materi/ suatu perihal kepada orang banyak serta dilakukan berdasarkan kaidah kebahasaan yang baik dan benar.

B. Tujuan Pidato


Pidato umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini :
1. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela.
2. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.
3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.

C. Jenis-Jenis / Macam-Macam / Sifat-Sifat Pidato
Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi :
1. Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau mc.
2. Pidato pengarahan adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
3. Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
4. Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.
5. Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.
6. Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban.


D. Praktek pidato

1. Biasanya dipraktikkan oleh pemimpin organisasi kepada anak buah organisasinya
2. Dipraktikkan oleh pemimpin atau pejabat negara guna mempermudah adanya komunikasi sehingga terciptanya keadaan yang demokratis
3. Dipraktikkan untuk menenangkan massa / khalayak ramai
4. Biasanya seorang pemimpin atau orang yang berpengaruh diwajibkan untuk menguasai teori pidato

E. Metode Berpidato 

Ada 4 (empat) buah metode dalam berpidato yang sering digunakan, yaitu : Impromptu/ spontan, Ekstemporan /Kerangkah, Naskah/ Teks dan Menghafal. Metode-metode tersebut dapat dipilih sesuai kondisi dan tujuan yang digunakan.
Dalam praktiknya, kita dapat melakukan penggabungan metode-metode di atas sesuai dengan kebutuhan. Perlunya penggabungan metode dikarenakan setiap metode pidato memiliki kekurangan dan kelebihan, sehingga apabila kita melakukan suatu kaloborasi antar metode akan di dapatkan hasil yang lebih baik. Berikut ini pembahasan lebih rinci mengenai metode-metode dalam berpidato : 1. Impromptu (spontan)
Metode pidato impromptu adalah membawakan pidato tanpa persiapan yang hanya mengandalakan pengalaman dan wawasan. Dalam metode ini, pembicara menggunakan cara spontanitas (improvisasi). Biasanya, metode ini digunakan untuk pidato yang sifatnya mendadak dan disajikan menurut kebutuhan saat itu.
Kelebihan metode impromptu adalah bahasa yang digunakan singkat, sehingga tidak membosankan dan pembicara bebas dalam memilih topik bahasan tetapi tepat sesuai acara. Sedangkan kelemahan metode impromptu adalah terkadang meteri yang disampaikan tidak secara urut / sistematis dan kemungkinan ada hal-hal yang terlupa karena sifatnya mendadak tanpa persiapan.

2. Ekstemporan (penjabaran kerangka)
Metode pidato ekstemporan merupakan teknik berpidato dengan menjabarkan materi yang terpola. Maksud terpola yaitu materi yang akan disampaikan harus dipersiapkan garis besarnya dengan menuliskan hal-hal yang di anggap penting.

Kelebihan metode ekstemporan yaitu materi yang di sampaikan dapat di ungkapkan secara terurut dan sistematis. Sedangkan kelemahan metode ekstemporan adalah terlihat seakan-akan kurang siap karena perlu menunduk untuk melihat catatan.
3. Naskah
Metode pidato naskah adalah berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya. Metode ini biasanya digunakan dalam pidato resmi dimana pembicara selalu membaca naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya. Cara demikian dilakukan agar tidak terjadi kekeliruan, karena setiap kata yang diucapkan dalam situasi resmi akan di sebarluaskan dan dijadikan figur masyarakat serta dikutip oleh media massa.
Kelebihan metode naskah yaitu pidato terencana dengan baik, lengkap dan sistematis. Sedangkan kelemahan metode naskah adalah membosankan, interaksi dengan pendengar kurang dan terlihat kaku karena mata pembicara selalu melihat naskah.
4. Menghafal (tanpa teks)
Metode pidato menghafal yaitu menghafal suatu rencana pidato yang telah dibuat sebelumnya.
Kelebihan metode menghafal adalah melatih daya ingat dan tersusun sistematis. Sedangkan kelemahan metode menghafal adalah bila terjadi lupa akan mempengaruhi isi pidato dan mungkin akan menggangu konsentrasi pendengar.

F. Pesiapan Berpidato

Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan berikut ini :
1. Wawasan pendengar pidato secara umum
2. Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan
3. Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti.
4. Mengetahui jenis pidato dan tema acara.
5. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato, dsb.

G. Kerangkan Susunan Pidato

Skema susunan suatu pidato yang baik :
1. Pembukaan dengan salam pembuka dan kalimat pembuka
2. Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi
3. Isi atau materi pidato secara sistematis : maksud, tujuan, sasaran, rencana, langkah, dll.
4. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll)

H. Prinsip-prinsip Berpidato

Berikut ini beberapa prinsip yang perlu diperhatikan agar pidato menarik dan sukses.
1. Menguasai materi pidato, apa pun metode yang digunakan.
2. Menggunakan bahasa yang efektif dan komunikatif.
3. Menggunakan bahasa Indonesia baku, terlebih pidato pada forum resmi.
4. Menghindari pembicaraan bermuatan SARA.
5. Tidak merendahkan martabat dan harga diri pendengar dan tidak terlalu menggurui.
6. Percaya diri tetapi tidak memberi kesan sombong atau angkuh.
7. Selalu ingat pada waktu dan pintar membaca situasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar